Nama: Haidar Fico Ramadhan Aryputra
NRP: 5025201185
Kelas: PPB I
Tugas 1
Sejarah Telepon Seluler
Sejarah telepon genggam dimulai pada awal abad ke-20 dengan penemuan telepon nirkabel. Pada tahun 1947, Bell Labs di Amerika Serikat memperkenalkan konsep dasar dari sistem telepon seluler. Namun, teknologi itu masih belum matang dan lebih merupakan konsep daripada produk yang dapat dipasarkan.
Pada tahun 1973, Martin Cooper, seorang insinyur Motorola, membuat sejarah dengan memperkenalkan Motorola DynaTAC 8000X, yang dianggap sebagai telepon genggam pertama di dunia. DynaTAC memiliki ukuran yang besar dan berat, serta hanya bisa digunakan untuk melakukan panggilan suara, tetapi inilah yang menjadi tonggak awal bagi perkembangan telepon genggam.
Selama tahun-tahun berikutnya, telepon genggam terus mengalami perkembangan teknologi yang signifikan. Pada tahun 1980-an, muncul berbagai macam model telepon genggam yang lebih kecil dan lebih ringan. Pada awal tahun 1990-an, teknologi digital mulai menggantikan sistem analog yang lebih tua, meningkatkan kualitas suara dan menawarkan fitur-fitur baru seperti pesan teks.
Kemudian, pada tahun 2000-an, era smartphone dimulai dengan munculnya perangkat seperti BlackBerry dan iPhone. Smartphone menawarkan lebih dari sekadar panggilan suara dan pesan teks, tetapi juga fungsi seperti kamera, pemutar musik, akses internet, dan aplikasi yang beragam.
Seiring dengan perkembangan teknologi, telepon genggam menjadi semakin terjangkau dan tersebar luas di seluruh dunia. Mereka telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern, memengaruhi cara kita berkomunikasi, bekerja, dan hidup secara keseluruhan. Perkembangan terbaru termasuk jaringan 5G yang menawarkan kecepatan internet yang lebih tinggi dan konektivitas yang lebih baik, serta peningkatan dalam kecerdasan buatan dan pemrosesan data untuk meningkatkan kinerja dan fungsionalitas perangkat.
Sejarah Pengembangan Perangkat Lunak Seluler
Aplikasi seluler pertama dikembangkan pada tahun 1993 oleh insinyur IBM bernama Simon Buckingham. Aplikasi tersebut bernama "Simon" dan merupakan permainan sederhana yang memungkinkan pengguna menyentuh bagian berbeda dari layar untuk membuat suara musik. Aplikasi ini dikembangkan untuk IBM Simon, yang merupakan smartphone pertama yang pernah ada. Namun, baru dengan diperkenalkannya iPhone pada tahun 2007, pengembangan aplikasi seluler benar-benar berkembang.
Pengenalan iPhone pada tahun 2007 menjadi peristiwa penting bagi pengembangan aplikasi seluler. App Store iPhone, yang diluncurkan pada tahun 2008, menyediakan platform bagi pengembang untuk membuat dan mendistribusikan aplikasi mereka. Model pembagian pendapatan App Store, yang memungkinkan pengembang mempertahankan 70% dari pendapatan yang dihasilkan oleh aplikasi mereka, juga membuat pengembangan aplikasi seluler menjadi industri yang menguntungkan secara finansial. Sebagai hasilnya, jumlah aplikasi seluler yang tersedia tumbuh dengan cepat, dan industri secara keseluruhan mulai matang.
Saat pengembangan aplikasi seluler terus berkembang, pengembang menghadapi tantangan dalam membuat aplikasi untuk beberapa platform. Hal ini menyebabkan pengembangan alat pengembangan platform silang seperti PhoneGap dan Xamarin, yang memungkinkan pengembang menulis kode sekali dan mendistribusikannya pada beberapa platform. Perpindahan ini ke pengembangan platform silang juga membantu mengurangi biaya dan waktu yang terkait dengan pengembangan aplikasi seluler.
Meskipun alat pengembangan platform silang telah membuat lebih mudah untuk mengembangkan aplikasi untuk beberapa platform, pengembangan aplikasi asli tetap menjadi pilihan utama bagi banyak pengembang. Pengembangan aplikasi asli melibatkan penulisan kode khusus untuk platform tertentu, seperti iOS atau Android. Hal ini memungkinkan pengembang untuk memanfaatkan sepenuhnya fitur dan kemampuan platform, menghasilkan aplikasi yang lebih kuat dan efisien.
Tren terbaru dalam pengembangan aplikasi seluler adalah munculnya platform pengembangan kode rendah. Platform ini memungkinkan pengguna non-teknis untuk membuat aplikasi seluler tanpa harus menulis kode. Hal ini telah membuat pengembangan aplikasi seluler lebih mudah diakses bagi bisnis kecil dan individu yang mungkin tidak memiliki sumber daya untuk menyewa pengembang profesional. Penggunaan platform kode rendah diperkirakan akan terus tumbuh dalam beberapa tahun mendatang.
Industri aplikasi seluler telah tumbuh secara signifikan selama dekade terakhir, dan tidak menunjukkan tanda-tanda melambat dalam waktu dekat. Dengan meningkatnya popularitas smartphone, aplikasi seluler telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita. Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dekat pada kondisi saat ini dari aplikasi seluler, termasuk tren, tantangan, dan peluang.
Pasar aplikasi seluler terus berkembang, dan pengembang perlu tetap up-to-date dengan tren terbaru untuk memastikan mereka membuat aplikasi yang memenuhi kebutuhan konsumen. Berikut beberapa tren saat ini dalam aplikasi seluler:
Kecerdasan Buatan dan Pembelajaran Mesin: Kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin mengubah industri aplikasi seluler. Aplikasi yang didukung kecerdasan buatan menjadi semakin populer, terutama dalam sektor kesehatan, keuangan, dan ritel.
Realitas Tertambah: Realitas tertambah (AR) adalah tren lain yang semakin meningkat. Teknologi AR digunakan dalam berbagai aplikasi seluler, termasuk game, pendidikan, dan belanja.
Teknologi Wearable: Dengan naiknya smartwatch dan pelacak kebugaran, teknologi wearable menjadi lebih lazim dalam industri aplikasi seluler. Pengembang menciptakan aplikasi yang dapat digunakan pada perangkat wearable untuk membantu pengguna melacak tujuan kebugaran mereka, memantau kesehatan mereka, dan bahkan mengontrol perangkat rumah mereka.
Sumber:
https://en.wikipedia.org/wiki/History_of_mobile_phones
https://szrr.medium.com/the-evolution-of-mobile-app-development-4bde393d809f
Comments
Post a Comment